Senin, 21 November 2011

Ketua DPD FSBDSI SULBAR Baharudin Marre beserta Tim dari Papua membahas tentang percepatan Pembangunan di kawasan Timur dengan Bapak Nugroho Tri Utomo selaku direktur Perumahan dan permukiman Bappenas RI

 Pengurus DPD/DPC-FSBDSI se Provinsi Sulawesi barat siap mengawal dan mengamankan Bottom Up dari daerah ke atas (pusat) proyek dalam rangka percepatan pembangunan penanggulangan kemiskinan sesuai peraturan presiden No 15 Tahun 2010 “tentang percepatan penanggulangan kemiskinan”
menurut Ketua DPD FSBDSI Sulawesi Barat Bapak Baharudin Marre, proses bottom up harus terus dilaksanakan sesuai pembicaraan dengan pihak kementrian PPN/Bappenas Bapak Nugroho Tri Utomo selaku direktur Perumahan dan permukiman, mengatakan proses pembangunan di kawasan Timur harus segera dilaksanakan sesuai undang undang dan kata direktorat perumahan dan permukiman dalam kapasitas tugas dan kewenangannya yang dimiliki akan mendukung program pembangunan perumahan dan permukiman sesuai dengan prosedur perencanaan pengusulan kegiatan yang berlaku dengan mengupayakan pemenuhan pada kelompok sasaran masyarakat berpenghasilan rendah, termasuk Anggota FSBDSI, untuk pihak FSBDSI diharapkan terus dapat mendukung proses bottom Up melalui partisipasi aktif dan kontrol sosial dalam proses perencanaan pembangunan (rangkaiaan proses didaerah ) menurut Bapak Nugroho Tri utomo selaku Direktur Perumahan dan permukiman di kementrian PPN/bappenas RI tanggal 10 November 2011

KSBDSI Protes Keras, Menolak Pembubaran lembaga nonstruktural Dewan Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia Dan Dewan Aksi Nasional Penghapusan Bentuk Bentuk Pekerjaan Terpuruk Untuk Anak Sesuai Konvensi ILO 182 tahun 1999

Memperhatikan pemberitaan Media Masa dan Elektronik hari kamis tanggal 17 november 2011 mengenai rencana pemerintah membubarkan institusi non struktural yang dinilai tidak berguna/tidak berfungsi
Sebagai anggota tim PPKTI dan anggota Komite Aksi Nasional Penghapusan Bentuk Bentuk Terpuruk Pekerjaan Untuk Anak dan juga sebagai anggota penyuluh ILO Indonesia. Majelis permusyawaratn buruh nasional – konfederasi serikat buruh demokrasi seluruh Indonesia menyampaikan saran penting ini kepada menteri pengawasan aparatur negara dan reformasi birokrasi Republik Indonesia Jakarta untuk diperhatikan bahwa angka kemiskinan Indonesia merujuk pemberitaan Koran Jakarta tanggal 26 agustus 2011 berdasarkan keriteria bank dunia, kemiskinan diindonesia telah mencapai 117 juta jiwa separuh populasi .
Berdasarkan hal tersebut diatas disarankan untuk tidak membubarkan dewan percepatan pembangunan kawasan timur Indonesia apapun alasanya berdasarkan inpres No 7 tahun 2002 tentang strategi kebijakan nasional percepatan pembangunan kawasan timur indonesia.
Agar tidak membubarkan dewan komite aksi nasional penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terpuruk untuk anak berdasarkan kepres RI no 12 tahun 2000 tentang pembentukan dewan komite aksi nasional penghapusan bentuk bentuk pekerjaan terpuruk untuk anak sesuai Konvensi ILO No 182 tahun 1999
Poin diatas merupakan kewajiban pemerintah yang wajib menumbuh kembangkan peran dan kegiatanya serta peran sertanya dalam memperjuangkan hak hak masyarakat bangsa dan negara dengan menggunakan anggaran biaya kegiatan dari APBN/Hibah.
Yang perlu direkomendasikan / dibubarkan adalah undang undang otonomi daerah yang sarat KKN, suap, politik uang kerusuhan dan pelayanan public melalui birokrasi yang berbelit belit yang menyebabkan percepatan pembangunan di Indonesia sesuai peraturan presiden No 15 tahun 2010 tentang percepatan penanggulangan kemiskinan terhambat dalam pelaksanaanya.
Kepada Menteri Pengawasan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi RI diharapkan tidak gegabah dalam mengambil keputusan dalam masalah ini karena semua personil anggota harus dibayarkan honornya yang selama ini tidak pernah dibayarkan oleh negara sejak tahun 1999 @35 juta Perbulan/Anggota. Hargailah para pejuang kalau ingin sukses dalam perjuangan bangsa .
Demikian surat ini kami sampaikan kepada meneteri pengwasan aparatur negara dan reformasi birokrasi RI untuk diperhatikan atas kerjasamanya yang baik demi bangsa dan negara kami ucapkan terimakasih.
Majelis permusyawaratan Buruh nasional
Konfederasi serikat buruh demokrasi seluruh Indonesia
Presiden
MPBN KSBDSI
Prof. DR. Abdul Azis Riambo SH
Anggota TIM Komite Aksi
Tembusan disampaikan kepada Yth
1. Prsiden RI sebagai laporan
2. Ketua MPR RI di Jakarta untuk diketahui
3. Ketua DPR RI di Jakarta sebagai bahan pembahasan
4. Ketua DPD RI di jarkarta sebagai Bahan pembahasan
5. Menteri PDT RI Di Jakarta Sebagai Bahan tindak lanjut
6. Menteri tenaga kerja dan Transmigrasi RI Jakarta untuk diperhatikan
7. Ketua Komisi IX DPR RI bidang ketenaga kerjaan untuk diperhatikan
8. Menteri Perempuan dan Perlindungan anak RI untuk diperhatikan
9. Menteri Dalam Negeri RI di Jakarta untuk diperhatikan
10. Panglima TNI di Jakarta untuk diperhatikan
11. Kapolri di Jakarta Untuk diperhatikan
12. Kepala kejaksaan Agung RI di Jakarta Untuk diperhatikan
13. Menkum HAM RI Jakarta Untuk diperhatikan
14. Ketua Komnas HAM di Jakarta untuk diperhatikan
15. Direktur ILO Office Jakarta
16. Direktur Perserikatan bangsa bangsa (PBB) Office Jakarta
17. Dirjen ILO Office Geneva
18. Arsip